Responding Paper 4
Responding Paper kelompok 4
Ajaran Hindu Dharma tentang Manusia dan Alam
A. Penciptaan Alam
Di dalam kepercayaan umat Hindu, mereka
mempercayai bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Dewa Brahma dan dihancurkan
oleh Dewa Siwa. Alam ini diciptakan dan dihancurkan terus menerus.
Ada 4 tahapan alam sebelum di hancurkannya
oleh Dewa Siwa ;
1. Kreta
Yoga, adalah zaman terdapatnya kebahagiaan abadi.
2. Dvapara
Yoga, adalah zaman mulai timbulnya dosa/noda-noda.
3. Treta
Yoga, adalah zaman yang penuh sengsara dan merajalelanya dosa-dosa.
4. Kali
Yoga, adalah zaman yang penuh dengan kejahatan yang banyak menimpa umat
manusia.
Setelah keempat priode ini terjadi
di alam, maka Dewa Siwa akan datang untuk menghancurkannya, kemudian Dewa
Brahma menciptakan lagi dunia baru, yang dimulai pada Malam Brahma yang
digambarkan sebagai malam gelap gulita.
Proses Pembentukan Alam
Sang Hyang Widi menciptakan alam dengan
cara bertapa dan memancarkan kekuasaannya, pancaran tersebut yang terbentuknya
Brahmanda (planet-planet).
Akibat bertapanya Sang Hyang Widi membuat
kekuatan yang disebut Purusa (kekuatan kejiwaan) dan Prakerti (kekuatan
kebendaan). Pertemuan ini menimbulkan yang disebut cita (alam pikiran) yang
sudah dikuasai oleh tiga kualitas atau triguna, yaitu sattwa (tabiat terang),
rajas (tabiat penggerat), dan tamas (tabiat yang gelap, masa bodoh, malas)
Alam Semesta.
Alam semesta
terdiri dari tiga bagian yang disebut dengan triloka yaitu:
1.Bhurloka/manusiloka
adalah bumi tempat kita hidup, yang unsur terbanyak terdiri dari air dan zat
padat
2.Bhuahloka
(alam roh) yang bagian pokoknya terdiri dari zat cair dan zat cahaya.
3.Swahloka/dewaloga
yaitu surga, dihuni dewa2, unsurnya terdiri dari sinar dan hawa.
B. Penciptaan Manusia
Sari pancamahabhuta, yaitu sari ether,
hawa, api, air, dan bumi bersatu menjadi sadrasa (enam rasa), yaitu:
1. rasa manis
2. pahit
3. asam
4. asin
5. pedas
6. sepat
Pencampuran ini menghasilkan dua unsur
benih kehidupan, yaitu mani wanita (swanita) dan mani laki-laki (sukla).
Kedua unsur benih kehidupan itu bertemu.
Pertemuannya terjadi seperti halnya dengan pertemuan purusa dan prakrti, serta
melahirkan manusia.
Oleh karena itu maka sama halnya dengan alam semesta, manusia juga juga terdiri dari unsur-unsur cita, budhi, dan ahangkara, yang membentuk watak budi manusia.
1.Cita, Bhudi
dan Ahangkara membentuk watak budi seseorang.
2.Dasendria membentuk
indrianya.
3.Pancatanmatra
dan pancamahabhuta membentuk badan manusia/mahluk.
Di dalam Agama Hindu, manusia pertama disebut dengan “Swayabhu-manu”. Sebab dalam bahasa sansekerta, Swayambhu berarti yang menjadikan diri sendiri. Suku kata “swayam” berarti diri sendiri, dan suku kata “bhu” berarti: menjadi, dan kata “manu” berarti “mahluk berfikir yang menjadikan dirinya sendiri”.
Istilah manu sekarang menjadi kata manusia,
agama Hindu mempercayai bahwasanya semua manusia adalah keturunan Manu.
C. Hubungan Manusia Dengan Alam
Konsep dasar agama Hindu tentang hubungan
manusia dengan alam adalah sebuah konsep tentang timbal balik antara manusia
dan lingkungan hidupnya.
Di dalam agama Hindu yang disebut dengan
“Rta (bagian imanen yang tak terpisahkan dari alam)” dan “ Yadnya (hakikat
hubungan antara manusia dengan alam yang terjadi dalam keadaan harmonis,
seimbang antara unsur-unsur yang ada pada alam dan unsur-unsur yang dimiliki
oleh manusia) ”. Hubungan timbal balik, hal ini yang harus mereka jaga karena manusia tidak bisa hidup tanpa alam, hal ini sebagi makna relasi yang saling menguntungkan dan saling menjaga satu
sama lain.
Komentar
Posting Komentar